Cari Blog Ini

Kamis, 08 Juli 2010

manusia dijuluki sebagai komponen lingkungan selain itu juga disebut sebagai unsur yang dominan

Mengenai julukan manusia yang merupakan komponen dari lingkungan tergantung pada sisi mana haltersebut dilihat. Tapi pada kali ini kita akan ada 2 julukan yang dapat dipredikatkan pada manusia. Yaitu:
Konsumen lingkungan
Di dalam kehidupannya, manusia yang merupakan suatu komponen ekosistem dari lingkungan, harus berinteraksi dengan lingkungannya.
Apa bentuk dari interaksi manusia terhadap lingkungannya tersebut?
Salahsatu bentuk interaksi manusia terhadap lingkungannya yaitu konsumsi lingkungan. Manusia yang memiliki banyak kebutuhan dan berinteraksi langsung dengan alam, ia mengkonsumsi lingkungan sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Perusak lingkungan
manusia dijuliki sebagai perusak lingkungan
Manusia yang berinteraksi langsung dengan alam dan mengkonsumsinya, disadari atau tidak ia bisa merusak lingkungan, dengan semakin banyak manusia mengkonsumsi alam lingkungannya, maka semakin cepat pula perubahan tatanan lingkungan.
Alam lingkungan yang serba terbatas, harus memenuhi kebutuhan banyak manusia yang takterbatas. Maka dari itulah manusia bias dijuluki sebagai konsumen lingkungan dan perusak lingkungan.

Manusia sebagi perusak lingkungaan termasuk diantaranya adalah memanfaatkan tanah, menebang hutan, pencemar lingkungan.

Manusia adalah salah satu makhlik hidup yang harus ber interaksi dengan alam lingkungannya. Manusia mempengaruhi lingkungan hidupnya sebab mengusahakan dan memanfaatkan sumberdaya alam untuk keperluan hidupnya. Sebaliknya manusia juga sangat tergantung pada lingkungannya. Karena manusia bersama organisme didalam lingkungannya merupakan suatu ekosistem.
Dalam kehidupannya, manusia berhubungan dan memanfaatkan lingkungannya. Tanah, pepohonan dan slainya tidak luput dari kebutuhan manusia itu sendiri.
Kebutuhan hidup manusia yang sangat besar menjadi penyebab dampak lingkungan yang rusak. Mengapa tidak? Karena pemanfaatan lingkungan yang secara besar-besaran dan tidak diiringi dengan reboisasi lagi akan mengakibatkan lingkungan jadi rusak. Contohmya saja dalam memanfaatkan pohon atu kayu dari gunung atau hutan yang secara besar-besaran dan tidak diiringi dengan penanaman kembali. Hal tersebuta akan baerakibat fatal menjadikan tanah mudah terkena erosi dan tanah pun ikut rusak dikarenakan erosi, longsor dan segala macamnya.
Sebagai mahluk hidup yang beraktivitas manusia tidak luput dari pencemaran lingkungan, karena dengan aktivitas pemenuhan kebutuhannya itu manusia mencoba mengeksploitasi lingkungannya. Menimbulkan sesuatu yang tidak baik bagi alam contohnya saja sampah pelastik, limbah, asap dan sebagainya yang mengakibatkan pemanasan dalam bumi karena tidak ternetralisir oleh alam.
Oleh karena itu manusia bisa di juluki sebagai mahluk perusak lingkungan.

yang di maksud Ramona mengatakan bahwa kualitas sumberdaya lingkungan merupakan lingkaran keterbelakangan adalah:

Ramona dalam a Note on Development planning, Asian development institute, di Bangkok, 1976 menggambarkan lingkaran keterbelakangan dalam 6 poin. Yang dimana semuanya menggambarkan pentingnya kesehatan dan mutu manusia dalam kehidupannya. Ke-enam poin tersebut adalah:
tingkat pendapatra rendah berakibat rendahnya gizi dan daya tahan terhadap penyakit, sehingga mengakibatkan produktivitas manusia tersebut rendah yang berpengaruh pada sikap atau etos kerja yang malas, dan motivasi yang rendah.
juga berakibat pada tingkat pendidikan keahlian dan keterampilan rendah.
pendapatan yang rendah pun berakibat pada rendahnya kemampuan membayar pajak. Sehingga pendapatan Negara rendah dan berakibat tidak mampu meluaskan dan mempertahankan lapangan kerja yang berahir pada kemiskinan.
rendahnya pendapatan pun berakibat pada inovasi dan adaptasi terhadap teknologi serta penelitian dan pengembangan ikut rendah dan ahirnya, lagi-lagi tingkat produktivitas rendah untuk mampu mengisi pasar juga rendah.
pendapatan yangrendah berakibat pada daya beli masyarakat rendah, sehingga pasar menjadi terbatas, sepi dan sempit.
keterbelakangan dalam pengembangan teknologi juga berpengaruh terhadap produktivitas dan kreativitas untuk berkembang maju jdi rendash.sehingga kurang mendorong semangat untukn meningkatkan kualitas hidupnya.
Oleh karena itu sejak awal dikatakan bahwa untuk mengentaskan dari ketrbelakangan itu terletak pada peningkatan kualitas sumber daya manusia(SDM). Mental yang tidak mendukung pembangunan harue diubah dengan penciptaan eos kerja. Dan kemudian melakukan langkah investasi terhadap manusia denga pendidikan dan perbaikan gizi masyarakat.

Senin, 21 Juni 2010

peranan manusia terhadap lingkungan

EKOLOGI DAN PERANAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN

Manusia telah bergaul denga alam sekelilingnya atau dengan lingkungannya semenjak manusia dimunculkan di muka bumi. Baik atas dasar pengalamannya walaupun tidak secara ilmiah, manusia mengetahui bagai mana caraya menyesuaikan diri dan memanfaatkan alam sekelilingnya(lingkungannya).

Mengenai cara menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan pemanfaatan lingkungan dalam istilah keilmuan disebut ekologi. Istilah ini pertamakali digunakan oleh seorang ahli biologi jerman ARNEST HAECKEL pada tahun 1866. Kata ekologi berasal dari bahasa yunani, yaitu: oekos yang memiliki arti rumah dan logos yang berari ilmu. Jadi, ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dengan rumahnya atau rumah tangga mahluk hidup. Dan secara pembahasan ekologi diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari hubungan timbalbalik antara makhluk hidup dan lingkungannya.

Ekologi merupakan cabang ilmu biologi. Ekologi memiliki batasan wilayah kerjanya. Miller memberi btasa wilayah kerja ekologi, sebagi suatu metode yang berdasarkan atas anggapan bahwa seluruh alam semesta merupakan suatu ekosistem, tersusun dari kelompok-klompok komponen yang berkaitan satu sama lain. Masing-masing kelompok merupakan satu kesatuan dengan kelompok lainnya.

Pengaruh Manusia Terhadap Lingkungannya?

Manusia merupakan salah satu mahkluk hidup yang harus berinteraksi dengan alam lingkugannya. Manusia sangat mempengaruhi alam lingkungannya sebab mengusahakan dan memanfaatkan sumberdaya alam untik keperluan hidupnya. Sebaliknya, manusia juga sngat bergantung kepada lingkungannya.

Jumlah manusia yang semakin banyak maka akan semakin berpengaruh kepada lingkungannya. Sebab dengan keaneka ragaman kepentingan manusia terhadap alam (lingkungannya) maka hal tersebut akan berdampak kepada kualitas lingkungan yang semakin menurun karena kerusakan atau pencemaran lingkungan. Bentuk dan wajah lingkungan yang akan dating tidak dapat digambarkan seandainya pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan hidup berlrut-larut sepert saat ini tanpa perbaika secara kualitatif dan kuantitatif yang memadai.

Manusia Sebagai Komponen Kingkungan Yang Dominan?

Lingkungan hidup manusia terdiri atas lingkungan biotik dan lingkungan nonbiotik, artinya lingkungan hidup manusia tida hanya ditentukan oleh benda-benda hidup, melainkan juga oleh hal-hal yang bersifat tidak hidup disamping kebudayaan dan prilakunya. Dalam kesatan ekosistem, kedudukan manusia sebagai unsur lain erat kaitannya dan tergantung pula kepada kelestarian ekosisitemnya, namun factor manusia sangat dominan. Manusia harus mampu menjaga keserasihan hubungan timbalbalik dengan lingkunganya agar keseimbangan ekosistem tidak terganggu.

Manusia harus bergulat, berjuang menaklukan alam dan isinya agar dapat langsung hidup, namun prilaku manusialah yang mengubah tatanan lingkungan. Undang- undang lingkunganhidup Republik Indonesia mengatakan bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, gaya, keadaan, dan mahlk hidup termasuk prilaku manusia didalamnya yang mempengaruhi kelangsungan prikehidupan dan kesejahteraan manusia dan lainnya.

Lingkungan hidup tidak terbentuk secara lurus dan mulus, atu secara evolusi terus-menerus, akan tetapi terjadi perubahan mendadak(tak terduga), radikal dan besar-besaran. Dengan adanya unsur-unsur alam seperti iklim, gunung api, gempa dan banjir terciptalah berbagai bentuk lingkungan alami. Karena pengaruh unsure alami terjadi terus-menerus, maka wajah dan sifat atau karakter dari lingkungan alami didalam habitatnya selalu berubah. Lebih-lebih apabila manusia telah ikut campur dengan mengelola atu menjamahnya.

Jumat, 18 Juni 2010